Oleh: Naila Ahmad Farah Adiba (Siswi MAN 1 Kota Batam)
SETIAP tahun, ada satu hari yang diperingati sebagai hari anak sedunia. Katanya, hari ini adalah hari dimana anak-anak berbahagia dan bisa menikmati kehidupan mereka.
Banyak dari mereka telah merasakannya. Namun, kita lupa bahwa ada wilayah yang bahkan untuk tenang saja tidak ada waktunya. Ada wilayah yang untuk jeda sejenak saja tidak bisa.
Anak-anak di sana hidup di bawah suara rudal yang sangat memekakkan telinga. Mereka tidur beralaskan tanah semata. Tanpa kasur dan selimut untuk melindungi tubuh mungil mereka. Dimana hari anak sedunia yang katanya berlaku di semua negara? Dimana hak asasi manusia ketika terjadi genosida di Palestina? Apakah dunia memang telah menutup mata dari peristiwa yang terjadi di sana?
Jika kita mengabaikan mereka, lalu dimana rasa empati dan hati nurani kita? Apakah sudah hilang oleh gemerlapnya dunia? Atau karena sering melihat berita, kita jadi merasa biasa aja?
Hey! Itu bukan sekadar peperangan. Itu adalah genosida yang dilakukan untuk membumihanguskan. Dan yang lebih menyakitkan bagi saudara kita, bukan karena penyiksaan–tapi diamnya kita terhadap penjajahan.
Karena sejatinya kita ibarat satu bangunan yang saling menguatkan. Bukan seseorang yang lupa akan saudaranya. Walaupun jarak jauh memisahkan, namun sejatinya kita dipersatukan oleh iman.
Maka sedih dan miris rasanya jika sebagai seorang saudara kita melupakan mereka yang sedang berjuang dan berkorban. Mengatakan bahwa itu bukan urusan kita dan lain sebagainya. Bagaimana bisa, seorang seseorang lupa terhadap saudaranya sendiri?
Oleh karenanya, yang terpenting saat ini bukan sekadar perayaan hari anak nasional melainkan bagaimana kita senantiasa berjuang untuk kebahagiaan anak-anak di Palestina dan di tempat lainnya.
Walaupun bukan hal yang mudah. Namun ketika kita mengusahakan sebuah kebaikan, percayalah maka Allah akan menurunkan pertolongan-Nya. Meskipun tidak seketika, tapi itu adalah suatu kepastian yang akan datang di saat yang sama sekali tak kita duga.
Wallahu a’lam bish shawab.
Penulis adalah Siswi MAN 1 Kota Batam
Sumber: https://j5newsroom.com/2025/08/17/hari-anak-sedunia-bagaimana-nasib-anak-anak-di-palestina/
0Komentar