Oleh: Siti Aysyah
(Sahabat Tanah Ribath Media)
Tiga orang Ibu Rumah Tangga (IRT) di Kabupaten Binta Kepulauan Riau ditangkap polisi usai terlibat kasus penggelapan mobil rental. Untuk melancarkan aksinya, mereka memalsukan kartu identitas dan kuitansi pembayaran kredit.
"Tersangka ada tiga orang, yaitu CD, NP dan AN. Modus operandi tersangka merental mobil dengan niat akan menggadaikan mobil tersebut dengan cara memalsukan identitas (KTP palsu) dan kuitansi cash bertahap asuransi mobil tersebut," kata Kapolsek Bintan Timur AKP Khapandi, Rabu (10 September 2025).
Menurut Khapandi, kasus ini terungkap setelah korban melaporkan kehilangan dua unit mobil. Dua mobil tersebut dirental oleh para tersangka namun tak kunjung dikembalikan.
Polisi kemudian melakukan penelusuran dan mendapati dua mobil tersebut digadai di wilayah Tanjung Pinang dan Batam. Per unitnya digadai sebesar Rp 15 juta.
Sementara itu dari pengakuan para tersangka uang hasil menggadai mobil tersebut digunakan untuk membayar utang serta untuk kebutuhan sehari-hari. Ketiga tersangka kini ditahan Polsek Bintan Timur untuk penyelidikan lebih lanjut. Mereka terancam dijerat pasal 372 dan 378 tentang pencurian dan penipuan (Metrotvnews 10-9-2025).
Menurut analisis dari Bloomberg news sepanjang tahun 2024 masyarakat miskin ekstrem di Indonesia meningkat sebanyak 68.25% atau 194,58 juta jiwa yang sebelumnya sekitar 60.3% atau 171,8 juta jiwa berdasarkan data bank dunia dari dampak pandemi Covid.
Dari pernyataan tersangka bahwa motif pencurian dan penipuan adalah untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari menunjukkan bahwa sulitnya masyarakat memperoleh kebutuhan dengan cara yang halal sehingga mereka nekat melakukan perbuatan yang tidak dibenarkan secara syariat maupun norma yang berlaku di masyarakat.
Hal demikian sangat memprihatikan yang notabene seorang ibu rumah tangga sampai terlintas pemikiran yang sangat tidak patut dicontoh. Meraka seharusnya menjadi madrasah pertama bagi anak-anaknya, dengan memberikan teladan yang baik bagi tatanan keluarga dalam masyarakat.
Memang sangat jelas hasil dari penerapan sistem sekuler ala Kapitalisme menimbulkan kerusakan demi kerusakan moral dan spiritual dalam kehidupan. Sistem sekuler mencakup perekonomian, pendidikan, kesehatan, sosial dan politik sangat mempengaruhi dalam aspek kehidupan. Sementara pemerintah hanya sebagai regulator yakni pengatur kegiatan ekonomi serta kebijakan yang berpihak kepada para pemilik modal (kapital) sehingga yang kaya makin kaya sedangkan masyarakat menengah ke bawah makin kesulitan hingga tergolong miskin ekstrem.
Akar permasalahan yang terjadi hari ini adalah tidak diterapkannya aturan Islam secara menyeluruh (Kaffah), karena dalam Islam penerapan hukum syara bersifat zawajir (pencegah) dan jawabir (penebus) sehingga tindakan penipuan dan pencurian tidak banyak terjadi sebagaimana kasus penyimpanan sosial dapat diatasi.
Sebagaimana firman Allah Swt. dalam surah Al-Maidah ayat 50:
اَفَحُكْمَ الْجَـاهِلِيَّةِ يَـبْغُوْنَ ۗ وَمَنْ اَحْسَنُ مِنَ اللّٰهِ حُكْمًا لِّـقَوْمٍ يُّوْقِنُوْنَ
"Apakah hukum jahiliah yang mereka kehendaki? (Hukum) siapakah yang lebih baik daripada (hukum) Allah bagi orang-orang yang meyakini (agamanya)?"
Adapun penerapan sistem Islam yang telah diterapkan sejak 1.400 tahun silam sebagaimana yang telah dicontohkan Rasulullah saw. sebagai teladan umat manusia dan para Khalifah sesudah beliau menunjukkan kegemilangan dalam seluruh aspek kehidupan.
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman dalam QS Al-A'raf ayat 96:
وَلَوْ اَنَّ اَهْلَ الْقُرٰۤى اٰمَنُوْا وَا تَّقَوْا لَـفَتَحْنَا عَلَيْهِمْ بَرَكٰتٍ مِّنَ السَّمَآءِ وَا لْاَ رْضِ وَلٰـكِنْ كَذَّبُوْا فَاَ خَذْنٰهُمْ بِمَا كَا نُوْا يَكْسِبُوْنَ
"Dan sekiranya penduduk negeri beriman dan bertakwa, pasti Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi ternyata mereka mendustakan (ayat-ayat Kami), maka Kami siksa mereka sesuai dengan apa yang telah mereka kerjakan."
Wallahu'alam Bisshawab.
Artikel ini telah ditayangkan:
https://www.tanahribathmedia.com/2025/09/ekonomi-sulit-rakyat-makin-terjepit.html
0Komentar