GUr8TUW5BUW5TUC0TSz5GUY6

Headline:

‎Syiar Produk UMKM, untuk Siapa?


‎Oleh: L. Nur Salamah, S.Pd
‎(Tim Redaksi Bumi Gurindam Bersyariah)

Bumigurindambersyariah.com - Opini Tokoh | Cukup mencengangkan. Sebuah even digelar beberapa waktu lalu selama 4 hari, dimulai dari Kamis (18-09-2025) hingga Ahad (21-09-2025) yang menurut keterangan beberapa media sangat meriah dan luar biasa. 

‎Dalam rangka merayakan Milad ke-6 berdirinya Masjid Sultan Mahmud Riayat Syah, Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kota Batam bekerja sama dengan berbagai pihak antara lain Pemerintah Kota Batam dan swasta untuk menyelenggarakan berbagai perlombaan seperti fashion show, azan, hadroh dan festival syi'ar produk UMKM. 

‎Namun, sangat disayangkan. Acara yang cukup besar tersebut sepertinya tidak banyak diketahui oleh masyarakat sekitar, kecuali orang-orang tertentu yang bersinggungan langsung dengan pengurus masjid. 

‎Di samping itu, ada hal yang cukup membuat mata terbelalak. Dilihat dari slogan yang terpampang "Syi'ar Produk UMKM" seolah begitu berpihak kepada rakyat kecil para pengusaha mikro lokal. 

‎Namun, slogan tidak sejalan dengan kenyataan. Tidak sedikit dari mereka peserta bazar yang mengundi nasib, harus menelan pil pahit. Stand yang disewakan justru sangat mencekik. Dengan jangka waktu 4 hari mereka harus membayar sewa cukup mahal. 

‎Untuk lokasi depan panggung, tempatnya di rerumputan diberikan harga 750.000. Untuk yang di depan jalan raya 1.500.000 selama 4 hari. 

‎Kenyataan pahit lainnya, tidak sedikit dari mereka bisa dikatakan tekor. Pepatah Jawa "Enggak Nyucuk". jualan mereka sepi dari pengunjung. 

‎Yang menjadi pertanyaan. Sebenarnya event ini diadakan untuk kepentingan siapa?

‎Watak Asli Kapitalisme 

‎Jika bicara orientasi. Maka dalam rumus kapitalisme setiap perbuatan tolok ukurnya adalah untuk dan rugi. Berdasarkan asas manfaat atau kepentingan. Wajar jika event macam itu pun terselenggara juga meniscayakan adanya kepentingan. 

‎Kalau memang benar bertujuan untuk mengenalkan produk usaha mikro lokal, dan berpihak kepada rakyat kecil, tempatnya pun di lingkungan masjid, seyogyanya tidak mengenakan tarif stand dengan harga selangit. Jangankan untung, balik modal saja enggak. 

‎Anehnya. Sudah tahu harga sewanya mahal, mengapa mereka tetap melanjutkan. Karena mereka berharap ada keajaiban rezeki berlimpah di tengah kehidupan yang kiah payah, kian mencekik. Ibarat malam semakin gelap mencekam. Mereka belum tersadarkan apa akar dari semua problema yang menimpa mereka. 

‎Oleh karena itu, peran kita lah sebagai umat Islam untuk mengetuk mereka, menyadarkan mereka bahwa saatnya kita bangkit dari keterpurukan ini dengan kembali ke pangkuan Islam. Mengkaji Islam dan menerapkannya dalam seluruh aspek kehidupan.

WaAllahu A'lam bis Shawaab.

L. Nur Salamah, S.Pd
Penulis: L. Nur Salamah, S.Pd
Kontributor: Tim Redaksi Bumi Gurindam Bersyariah
Daftar Isi

0Komentar

Follow Pasang Iklan
Follow Pasang Iklan
D

disclaimer: Bumigurindambersyariah.com memberikan ruang bagi para penulis untuk berbagi karya tulisan yang khas memenangkan opini Islam serta memihak kepada kaum Muslim.

Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain.

Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Bumigurindambersyariah.com. Silakan mengirimkan tulisan Anda melalui link ini kirim Tulisan

KLIK

Support Dakwah Bumigurindambersyariah.com

Donasi akan mendanai biaya perpanjangan domain dan aktivitas dakwahnya.

Formulir
Tautan berhasil disalin