Oleh: Sunaini
(Aktivis Muslimah Kepulauan Riau)
Menyedihkan dan menyayat hati ketika anak di bawah umur (16 tahun) melakukan tindakan pidana pencabulan terhadap anak yang juga di bawah umur. Kejadian ini terjadi di Anambas, Kepulauan Riau dan masih dalam penyelidikan Polres Anambas (8/10).
Tentu kasus ini bukan kali pertama. Lantas apa penyebabnya? Penulis mengamati, pencabulan, seks bebas, hingga menghabisi nyawa korban setelah 'dinikmati' diakibatkan oleh sistem yang menjauhkan manusia dari nilai-nilai kesadaran yang hakiki. Agama tidak lagi dipakai dalam mengatur kehidupan (sekularisme).
Tidak dipungkiri pelaku meyakini adanya Allah, tetap menjalankan ibadah salat, mungkin juga taat puasa pada bulan Ramadan. Akan tetapi, di saat yang sama mereka tak mampu menundukkan pandangan dari tayangan senonoh. Mereka tetap berpacaran. Bahkan berdua-duaan dengan yang bukan mahramnya. Apalagi, tidak adanya kepedulian yang serius oleh orang sekitar untuk mengingatkan (preventif).
Di sisi lain, secara biologis jika laki-laki dan perempuan sudah berdekatan akan terjadi 'arus tegangan tinggi' pada hormon seksualnya. Inilah beberapa faktor pemicu terjadinya kasus kekerasan seksual dan berujung melenyapkan nyawa.
Harapannya kasus ini haruslah menjadi perhatian utama bagi pemangku kebijakan baik pemerintah, sektor pendidikan, dan lingkungan tempat tinggal. Semestinya diterapkan seperangkat aturan secara sistematis sebagaimana dalam konsep Islam.
Misalnya: Pemerintah membuat undang-undang pendidikan berbasis akidah Islam yang akan mengarahkan potensi generasi sesuai hukum syariat. Pun, menerapkan pentingnya pemisahan kelas laki-laki dan kelas perempuan (infishal). Materi pelajaran atau kurikulum berbasis ilmu terapan bukan sekadar pengetahuan.
Kemudian, pemerintah mampu menjadikan media sebagai wadah untuk mengedukasi masyarakat untuk meningkatkan ketakwaan bukan sekadar hiburan tanpa arah dan tujuan. Oleh karena itu, kembalilah kepada aturan Islam yang pasti sesuai dengan fitrah manusia yang menjaga akal agar selalu sehat. Sehingga lahirlah generasi muda yang cerdas dan kuat imannya. Wallahu 'alam bisshowab.


0Komentar