Oleh: Nai Ummu Maryam
Dulu, setiap sudut rumah ada bayangan ayah yang pengertian
Dulu, setiap sudut dapur ada cinta ibu dengan ketulusan
Dulu, setiap sudut kamar ada anak yang girang dengan bentuk sederhana mainan. 
Namun, momen indah itu terkikis oleh waktu
Ayah yang selalu sibuk, ibu yang rapuh dan anak yang terabaikan
Rumah tak lagi nyaman
Suasana jauh dari kata aman
Ayah menyita usianya demi kebutuhan
Sedangkan ibu, berasa berjalan dalam kesunyian
Mencoba tegar di tengah hingar bingar dunia
Semesta memaksanya untuk tetap kuat
Berjalan dan menapaki hari
Di tengah sistem kehidupan yang berpihak pada patriaki
Generasi tumbuh tanpa ayah dan ibu yang utuh
Kekerasan di mana mana
Kemaksiatan merajalela
Lingkungan abai yang tak lain karena peran gawai
Negara? Apalagi, tidak hadir secara utuh untuk sebuah solusi
Wahai muslimah.... 
Ku tahu, menjadi istri sekaligus ibu bukanlah peran mudah
Apalagi ketika sang qawwam kehilangan arah
Butuh seribu cara untuk kembali ke tempat semula
Wahai muslimah... 
Ini bukan sekadar fenomena kekerasan
Melainkan penyakit akut yang tumbuh di tengah umat  
Karena kemiskinan yang jauh dari aturan ilahi
Tidak akan ada solusi pasti
Kecuali kata taat dan kembali kepada aturan ilahi
Batam, 26 Oktober 2025
 
 
     
    

0Komentar