Oleh: Naila Ahmad Farah Adiba
(Siswi MAN 1 Kota Batam)
Tetap bertahan di tengah zaman yang penuh dengan kebisingan, ternyata tak semudah membalik tangan bukan? Belum lagi, kita dituntut untuk selalu istikamah dalam kebenaran. Rasanya seperti memegang bara api yang panas dan menyakitkan.
Rasanya begitu melelahkan jiwa. Namun, bukankah begitu sunnatullahnya? Bahkan Rasulullah saw., seorang manusia mulia masih Allah timpakan padanya ujian. Lalu apa kabar dengan kita yang manusia biasa?
Rasulullah yang telah dijamin surga saja masih Allah berikan cobaan. Lalu, akankah kita yang menginginkan surga tapi diam berpangku tangan ini layak mendapatkannya? Maka, bergeraklah sahabat. Berusahalah karena Allah Swt. semata.
Aku tahu, rasanya begitu berat untuk terus bertahan di tengah hiruk-pikuk kehidupan akhir zaman. Tapi bukankah kita mendamba bertemu dengan Rasul sang teladan? Yang sosoknya begitu kita cinta meski tak pernah berjumpa.
Maka, setiap kali rasa lelah itu mendera, ingatlah bahwa Rasulullah juga pernah merasakan hal yang sama–bahkan lebih berat daripada yang menimpa kita. Alangkah malunya kita jika menyerah pada keadaan tanpa mau untuk berusaha.
Oleh karenanya, seberat apapun cobaan, sebising apapun kehidupan, tetaplah bertahan pada koridor kebenaran. Bukan karena berharap pujian manusia–tapi karena kita berharap rida-Nya Allah Ta'ala.
Wallahu a'lam bish showwab.


0Komentar