MENGKRITIK PERAYAAN NATAL BERSAMA KEMENAG
Oleh : KH. M. Shiddiq Al-Jawi
Muslim Kok Menganut Toleransi Liberal Ala Kristiani Barat?
Nah, sekarang kita akan mendiskusikan fenomena adanya muslim yang justru mempropagandakan konsep Toleransi Liberal dari Barat. Bagaimana kita memandang fenomena ini? Jawabannya, kita tidak usah heran, karena fenomena tersebut sudah pernah dikabarkan oleh Rasulullah SAW kepada kita. Perhatikan hadits dari Abu Sa’id Al-Khudri RA berikut ini :
عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : لَتَتَّبِعُنَّ سَنَنَ الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ شِبْرًا بِشِبْرٍ ، وَذِرَاعًا بِذِرَاعٍ حَتَّى لَوْ دَخَلُوا فِي جُحْرِ ضَبٍّ لَاتَّبَعْتُمُوهُمْ ، قُلْنَا : يَا رَسُولَ اللَّهِ آلْيَهُودَ وَالنَّصَارَى ، قَالَ : فَمَنْ .أخرجه البخاري (7320) ، مسلم (2669)
Dari Abu Sa’īd Al-Khudriy RA, dia berkata, ”Rasulullah SAW telah bersabda “Sungguh kamu (umat Islam) akan benar-benar mengikuti kebiasaan orang-orang sebelum kamu, sejengkal demi sejengkal dan sehasta demi sehasta, sehingga kalau pun mereka masuk ke dalam lubang biawak, kamu pasti akan tetap mengikuti mereka.” Kami bertanya, “Wahai Rasulullah, apakah mereka itu kaum Yahudi dan Nasrani?” Rasulullah SAW menjawab, “Lalu siapa lagi (kalau bukan mereka)?” (HR. Bukhari, no. 7320; Muslim, no 2669).
Jadi, fenomena orang muslim yang mengikuti Yahudi atau Nashrani, sudah pernah dikabarkan oleh Rasulullah SAW kepada kita. Tentu fenomena akhir zaman ini bukan sesuatu yang terpuji, melainkan sesuatu yang tercela, karena Rasulullah SAW menyebutkan bahkan orang muslim itu akan tetap mengikuti kaum Yahudi atau Nashrani, walau pun mereka masuk ke lubang biawak, artinya sudah masuk dalam kondisi yang sangat buruk dan penuh dengan bahaya (mudharat).
Yang dimaksud “mereka mengikuti Yahudi dan Nashrani sampai ikut-ikutan masuk ke lubang biawak” adalah sbb :
ضَرَبَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْمَثَلَ بِجُحْرِ الضَّبِّ لِشِدَّةِ ضِيقِهِ وَرَدَاءَتِهِ، وَنَتْنِ رِيحِهِ وَخَبَاثَتِهِ ، وَفِيهِ دَلِيلٌ عَلَى تَمَامِ الِاتِّبَاعِ وَكَمَالِهِ، وَشِدَّةِ مُوَافَقَتِهِمْ وَتَقْلِيدِهِمْ، حَتَّى لَوْ كَانَ مِنْ وَرَاءِ هَذَا التَّقْلِيدِ السُّوءُ وَالشَّرُّ …، وَحَتَّى لَوْ كَانَ مِنْ وَرَائِهِ سُوءُ النَّتَائِجِ، وَوَخِيمُ الْعَوَاقِبِ، وَفَسَادُ الْأُسَرِ وَالْمُجْتَمَعَاتِ، وَضَيَاعُ الدِّينِ وَالْمَبَادِي وَالْأَخْلَاقِ.
“Nabi SAW membuat perumpamaan dengan “lubang biawak” karena lubang biawak itu sangat sempit dan sangat buruk, busuk baunya, dan banyak kotorannya. Ini adalah dalil yang menunjukkan akan ada Muslim yang mengikuti Yahudi dan Nashrani secara totalitas, sangat sesuai dan sangat bertaqlid (mengikuti) kepada mereka, bahkan walaupun di balik taqlid itu ada keburukan dan kejahatannya… Jadi walau di balik sikap taqlid itu ada hasil-hasil yang buruk, atau ada akibat-akibat yang negatif, atau ada kerusakan keluarga dan masyarakat, hilangnya agama dan prinsip-prinsp (agama), dan akhlak, (akan ada muslim yang tetap mengikuti Yahudi dan Nashrani itu).“
(https://www.islamweb.net/ar/article/235492)
Bersambung...


0Komentar